Seni lukis adalah salah satu cabang dari seni rupa. Dengan dasar
pengertian yang sama, seni lukis adalah sebuah pengembangan yang lebih utuh
dari menggambar.
Melukis adalah kegiatan mengolah medium dua dimensi atau permukaan dari objek
tiga dimensi untuk mendapat kesan tertentu. Medium lukisan bisa berbentuk apa
saja, seperti kanvas, kertas, papan, dan bahkan film di dalam fotografi bisa
dianggap sebagai media lukisan. Alat yang digunakan juga bisa bermacam-macam,
dengan syarat bisa memberikan imaji tertentu kepada media yang digunakan.
1.Surrealisme
Lukisan aliran surrealisme ini kebanyakan menyerupai
bentuk-bentuk yang sering ditemui di dalam mimpi dan sebenarnya bentuk dari
gudang fikiran bawah sadar manusia. Pelukis berusaha untuk membebaskan
fikirannya dari bentuk fikiran logis kemudian menuangkan setiap bagian dari
objek untuk menghasilkan sensasi tertentu yang bisa dirasakan manusia tanpa
harus mengerti bentuk aslinya. Salah satu tokoh yang populer dalam aliran ini
adalah Salvador Dali
2.Kubisme
Adalah aliran yang cenderung melakukan usaha abstraksi
terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri untuk mendapatkan sensasi
tertentu. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah Pablo Picasso.
3. Romantisme
Merupakan aliran tertua di dalam sejarah seni lukis modern
Indonesia. Lukisan dengan aliran ini berusaha membangkitkan kenangan romantis
dan keindahan di setiap objeknya. Pemandangan alam adalah objek yang sering
diambil sebagai latar belakang lukisan.
Romantisme dirintis oleh pelukis-pelukis pada zaman
penjajahan Belanda dan ditularkan kepada pelukis pribumi untuk tujuan koleksi
dan galeri di zaman kolonial. Salah satu tokoh terkenal dari aliran ini adalah
Raden Saleh.
4. Plural painting
Adalah sebuah proses beraktivitas seni melalui semacam
meditasi atau pengembaraan intuisi untuk menangkap dan menterjemahkan gerak
hidup dari naluri kehidupan ke dalam bahasa visual. Bahasa visual yang
digunakan berpijak pada konsep PLURAL PAINTING. Artinya, untuk menampilkan
idiom-idiom agar relatif bisa mencapai ketepatan dengan apa yang telah
tertangkap oleh intuisi mempergunakan idiom-idiom yang bersifat: multi-etnis,
multi-teknik, atau multi-style.
5. Seni lukis daun
Adalah aliran seni lukis kontemporer, dimana lukisan tersebut
menggunakan daun tumbuh-tumbuhan, yang diberi warna atau tanpa pewarna. Seni
lukis ini memanfaatkan sampah daun tumbuh-tumbuhan, dimana daun memiliki warna
khas dan tidak busuk jika ditangani dengan benar. senidaun.
6. Ekspressionisme
adalah kecenderungan seorang seniman untuk mendistorsi
kenyataan dengan efek-efek emosional. Ekspresionisme bisa ditemukan di dalam
karya lukisan, sastra, film, arsitektur,
dan musik. Istilah emosi ini biasanya lebih menuju
kepada jenis emosi kemarahan dan depresi daripada emosi bahagia.
7. Dada atau Dadaisme
merupakann gerakan budaya yang lahir di wilayah netral, yaitu
Zürich, Switzerland, selama masa Perang Dunia I (1916-1920). Gerakan ini
meliputi seni visual, sastra (puisi, pertunjukan seni, teori seni), teater dan
desain grafis. Gerakan ini berfokus pada politik anti perangnya melalui
penolakan pada aturan seni yang berlaku melalui karya budaya anti seni.
Kegiatan gerakan ini antara lain pertemuan umum, demonstrasi dan publikasi
jurnal seni/sastra. Seni, politik, dan budaya menjadi topik utama dalam
publikasi mereka. Gerakan ini mengilhami kemunculan gerakan-gerakan sesudahnya:
Avant-garde, gerakan musik kota, serta kelompok lain seperti Surrealisme,
Nouveau Réalisme, Pop Art dan Fluxus.
Dadaisme merupakan aliran pemberontak di antara seniman dan
penulis. Dan memiliki semangat yaitu menolak frame berpikir “seni adalah
sesuatu yang tinggi, yang mahal, yang serius, complicated, dan eksklusif“.
Mereka membenci frame berpikir “seni tinggi” karena seni semacam itu adalah
milik kaum menengah ke atas yang memiliki estetika semu.
8. Fauvisme
adalah aliran yang menghargai ekspresi dalam menangkap
suasana yang hendak dilukis. Tidak seperti karya impresionisme, pelukis fauvis
berpendapat bahwa harmoni warna yang tidak terpaut dengan kenyataan di alam
justru akan lebih memperlihatkan hubungan pribadi seniman dengan alam tersebut.
Konsep dasar fauvisme bisa terlacak pertama kali pada 1888
dari komentar Paul Gauguin kepada Paul Sérusier:
"How do you see these trees? They are yellow. So, put in
yellow; this shadow, rather blue, paint it with pure ultramarine; these red
leaves? Put in vermilion."
"Bagaimana kau menginterpretasikan pepohonan itu?
Kuning, karena itu tambahkan kuning. Lalu bayangannya terlihat agak biru,
karena itu tambahkan ultramarine. Daun yang kemerahan? Tambahkan saja
vermillion."
Segala hal yang berhubungan dengan pengamatan secara objektif
dan realistis, seperti yang terjadi dalam lukisan naturalis, digantikan oleh
pemahaman secara emosional dan imajinatif. Sebagai hasilnya warna dan konsep
ruang akan terasa bernuansa puitis. Warna-warna yang dipakai jelas tidak lagi
disesuaikan dengan warna di lapangan, tetapi mengikuti keinginan pribadi
pelukis.
Penggunaan garis dalam fauvisme disederhanakan sehingga
pemirsa lukisan bisa mendeteksi keberadaan garis yang jelas dan kuat. Akibatnya
bentuk benda mudah dikenali tanpa harus mempertimbangkan banyak detail.
Pelukis fauvis menyerukan pemberontakan terhadap kemapanan
seni lukis yang telah lama terbantu oleh objektivitas ilmu pengetahuan seperti
yang terjadi dalam aliran impresionisme, meskipun ilmu-ilmu dari pelukis
terdahulu yang mereka tentang tetap dipakai sebagai dasar dalam melukis. Hal
ini terutama terjadi pada masa awal populernya aliran ini pada periode 1904
hingga 1907.
9. Realisme
di dalam seni rupa berarti usaha menampilkan subjek dalam
suatu karya sebagaimana tampil dalam kehidupan sehari-hari tanpa tambahan
embel-embel atau interpretasi tertentu. Maknanya bisa pula mengacu kepada usaha
dalam seni rupa unruk memperlihatkan kebenaran, bahkan tanpa menyembunyikan hal
yang buruk sekalipun.
10. Naturalisme
di dalam seni rupa adalah usaha menampilkan objek realistis
dengan penekanan seting alam. Hal ini merupakan pendalaman labih lanjut dari
gerakan realisme pada abad 19 sebagai reaksi atas kemapanan romantisme.
Salah satu perupa naturalisme di Amerika adalah William Bliss
Baker, yang lukisan pemandangannya dianggap lukisan realis terbaik dari gerakan
ini. Salah satu bagian penting dari gerakan naturalis adalah pandangan
Darwinisme mengenai hidup dan kerusakan yang telah ditimbulkan manusia terhadap
alam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar