Senin, 09 April 2012

Tanah longsor


Tanah longsor



 







Longsor atau sering disebut gerakan tanah adalah suatu peristiwa geologi yang terjadi karena pergerakan masa batuan atau tanah dengan berbagai tipe dan jenis seperti jatuhnya bebatuan atau gumpalan besar tanah. Secara umum kejadian longsor disebabkan oleh dua faktor yaitu faktor pendorong dan faktor pemicu. Faktor pendorong adalah faktor-faktor yang memengaruhi kondisi material sendiri, sedangkan faktor pemicu adalah faktor yang menyebabkan bergeraknya material tersebut. Meskipun penyebab utama kejadian ini adalah gravitasi yang memengaruhi suatu lereng yang curam, namun ada pula faktor-faktor lainnya yang turut berpengaruh:
  • erosi yang disebabkan aliran a[r permukaan atau air hujan, sungai-sungai atau gelombang laut yang menggerus kaki lereng-lereng bertambah curam
  • lereng dari bebatuan dan tanah diperlemah melalui saturasi yang diakibatkan hujan lebat
  • gempa bumi menyebabkan getaran, tekanan pada partikel-partikel mineral dan bidang lemah pada massa batuan dan tanah yang mengakibatkan longsornya lereng-lereng tersebut
  • gunung berapi menciptakan simpanan debu yang lengang, hujan lebat dan aliran debu-debu
  • getaran dari mesin, lalu lintas, penggunaan bahan-bahan peledak, dan bahkan petir
  • berat yang terlalu berlebihan, misalnya dari berkumpulnya hujan atau salju

Selain dari pada factor gaya gravitasi sendiri, tanah longsor material batuan atau tanah yang terletak di atas lereng dipengaruhi oleh factor antara lain :
1. Kemiringan lereng; semakin besar sudut lereng semakin besar pula daya dorong disebabkan meningkatnya tegangan geser (shearing stress) berbanding terbalik dengan tegangan normal (normal strength) berupa kekuatan penahan.
2. Litologi ; tergantung mudah/tidaknya batuan mengalami pelapukan, besar/kecilnya porositas atau permeability, semakin mudah batuan melapuk semakin mengurangi kohesi dan kekuatan batuan penyusun kondisi stratigrafi batuan, terutama jika lapisan batuan keras berselang seling dengan lapisan batuan lunak, maka batuan yang lunak dapat menjadi factor penyebab tanah longsor.
3. Struktur geologi dan batuan; Zona sesar merupakan zona batuan yang mengalami penghancuran disebabkan pergeseran bolak-blok batuan pada bidang patahan, pada sona sesar tersebut daya tahan menjadi lemah, sehingga lebih mudah mengalami proses pelapukan, erosi dan tanah longsor. Bidang permukaan sesar, lapisan batuan, kekar, retakan, zona bidang batas soil dan batuan dasar, kontak batuan merupakan biadang diskontinuitas, dapat menjadi bidang gelincir apaila arah kemiringanya searah dengan kemiringan lereng.
4.Kandungan air pori; tinggi rendahnya permukaan air tanah (water table), terhadap bidang diskontinuitas dan permukaan lereng juga merupakan salah satu factor pendorong terjadinya gesekan massa.
Beberapa macam kondisi yang dapat memicu terjadinya proses tanah longsor, antara lain:
1. Infiltrasi air kedalam lereng
Di Negara-negara yang beriklim tropis dengan intensitas hujan tinggi pada musim hujan, dan pada daerah yang memiliki batuan yang mudah menyerap dan meloloskan air kedalam batuan atau tanah menyebabkan pula daya dorong air terhadap material permukaan lereng, yang bias menjadi pemicu terjadinya tanah longsor berskala besar.
2. Pembebanan lereng
Di daerah-daerah padat penduduk, lahan yang berada diatas lereng menjadi target untuk dijadikan tempat tinggal, menyebabkan perubahan maksimal aliran run off dan aliran air bawah tanah, dan menambah berat beban permukaan lereng, juga dapat memicu terjadinya tanah longsor.
1. Perubahan fisik lereng
Penggalian untuk pembuatan dan pelebaran jalan, penggalian bahan bangunan, penggundulan, pemabakaran hutan, getaran mesin industry dan mesin angkutan, akan merubah struktur batuan dan tanah, hal ini juga dapat menjadi pemicu terjadinya tanah longsor.
2. Getaran gempa bumi, letusan gunung api, banjir, longsoran glister, tsunami juga dapat menjadi factor pemicu terjadinya tanah longsor . tetapi paktor utama terjadinya tanah longsor adalah gaya berat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar